MENGENAL KOMPONEN ELEKTRONIKA

MENGENAL KOMPONEN ELEKTRONIKA

Komponen eletronika di bagi menjadi 2 yaitu Komponen Aktif dan Komponen Pasif.

· Komponen Pasif adalah komponen elektronika yang dalam pengoperasiannya tidak memerlukan sumber arus atau tegangan tersendiri.

Yang termasuk komponen Pasif adalah:

1. Resistor (tahanan)

2. Kapasitor (kondensator)

3. Transformator

Komponen aktif adalah komponen elektronika yang dalam pengoperasiannya memerlukan sumber arus dan tegangan.

Yang termasuk komponen Aktif adalah:

1 Transistor

2 Dioda

3 Termistor

4 thyristor

1.Komponen Pasif

A. Resistor

adalah komponen elektronik dua saluran, yang didesain untuk menahan arus listrik dengan memproduksi penurunan tegangan diantara kedua salurannya sesuai dengan arus yang mengalirinya. Besar kecilnya nilai tahanan dapat dinyatakan dengan satuan Ohm atau ditulis dengan huruf latin Ω (omega) dan notasinya ditulis dengan huruf R. Dengan resistor arus listrik dapat didistribusikan sesuai dengan kebutuhan.sesuai dengan namanya resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari bahan karbon.Fungsi dari resistor antara lain adalah :

Ø sebagai penghambat atau pengatur arus.

Ø Sebagai pengatur tegangan (membatasi jumlah arus yang mengalir dalam suatu rangkaian)

Ø Sebagai pembagi tegangan

Seperti umumnya komponen elektronik lainnya, resistor mengubah energi listrik menjadi energi panas. Makin besar arus yang mengalir pada resistor tersebut maka makin besar energi panas yang dihasilkannya. Hal ini bisa kita rasakan secara langsung dengan menyentuh resistor tersebut (terasa hangat jika arus yang mengalir cukup besar). Jika arus yang mengalir terlalu besar, resistor akan terbakar dan rusak.contoh bentuk fisik dari resistor :

Besaran resistansi dari suatu resistor dapat dibaca dari posisi cincin yang paling depan kearah cincin toleransi.basanya cincin toleransi berada pada badan resistor yang paling pojikatau juga dengan lebar yang sangat menonjol,sedangkan posisi cincin pertama agak sedikit kedalam.dengan demikian pemakai dapat langsung mengetahui berapa toleransi dari resistor tersebut.jumlah cincin yang melingkar pada resistor umumnyasesuai dengan besaran toleransi.

Resistor dapat dibagi menjadi dua,yaitu :

  • Resistor Tetap .

§ Resistor Tidak Tetap

Resistor Tetap adalah Resistor yang mempunyai nilai hambatan yang tetap sehingga tidak dapat di rubah-rubah.Resistor memiliki batas daya misalnya 1/16 watt,1/8 watt, ¼ watt, ½ watt dan sebagainya.artinya resistorhanya dapat diopersaikan dengan daya maksimal sesuai dengan kemampuan dayanya.

Resistor Tidak Tetap(Variabel) adalah Resistor yang nilai hambatannya atau resistansinya dapat berubah-rubah.jenis dari resistor tidak tetap ini adalah hambatan geser,trimpot,dan potensi meter.

A. Potensiometer : Resistor yang nilai resistansinya dapat di ubah-ubah dengan cara memutar poros yang telah tersedia.potensiometer pada dasarnya sama dengan trimpot secara fungsional.

B. Trimpot : Resistor yang nilai resistansinya dapat di ubah dengan cara memutar porosnya menggunakan obeng.

B. Kapasitor( Kondensator)

adalah suatu komponen elektronika yang dapat menyimpan dan melepaskan energi listrik atau muatan listrik di dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan ketidak seimbangan internal dari muatan listrik. Besarnya kapasitas dari kondensator dinyatakan dengan satuan farad (F) dan notasinya ditulis dengan huruf capital C. Dalam praktek biasanya satuan Farad (F) dianggap sangat terlalu besar, sehingga dalam pemakaiannya satuan farad diperkecil menjadi: Mikro Farad disingkat µF , Nano Farad disingkat nF, Piko Farad disingkat pF. Jika kita menghubungkan kapasitor pada sumber tegangan konstan maka tidak ada arus yang mengalir pada komponen tersebut. Dalam hal ini, kapasitor tersebut berperan sebagai isolator ideal. Sebaliknya, jika sumber tegangan tersebut berubah terhadap waktu, kapasitor tersebut akan dialiri arus listrik. Makin cepat laju perubahan tegangan tersebut maka makin besar arus yang mengalir pada kapasitor. Selain itu, makin besar kapasitansi maka arus tersebut juga makin besar.

  • Desain kapasitor

Secara perinsip sebuah kapasitor terdiri dari dua buah keeping konduktor atau dua buah plat metal yang ruang diantaranya diisi oleh dielektrik (penyekat), Bahan-bahan dielektrik yang umum dikenal misalnya udara vakum, keramik, gelas dan lain-lain. Jika kedua ujung plat metal diberi tegangan listrik, maka muatan-muatan positif akan mengumpul pada salah satu kaki (elektroda) metalnya dan pada saat yang sama muatan-muatan negatif terkumpul pada ujung metal yang satu lagi. Muatan positif tidak dapat mengalir menuju ujung kutup negatif dan sebaliknya muatan negatif tidak bisa menuju ke ujung kutup positif, karena terpisah oleh bahan dielektrik yang non-konduktif. Muatan elektrik ini "tersimpan" selama tidak ada konduksi pada ujung-ujung kakinya. Di alam bebas, phenomena kapasitor ini terjadi pada saat terkumpulnya muatan- muatan positif dan negatif di awan.Kapasitansi didefenisikan sebagai kemampuan dari suatu kapasitor untuk dapat menampung muatan elektron.

  • Symbol dan gambar dari kapasitor

  • Beberapa fungsi kapasitor dalam rangkaian elektronik antara lain :

Ø Sebagai kopling antara rangkaian yang satu dengan yang lainnya (pada rangkaian Power Supply).

Ø Sebagai filter dalam rangkaian Power Supply.

Ø Sebagai pembangkit frekuensi dalam rangkaian antenna.

Ø Menghilangkan bouncing (loncatan api) bila di pasang pada saklar.

Ø meratakan fluktansi tegangan dari keluaran catu daya dalam radio dan televisi

Ø dan sebagai pemisahan arus bolak-balik dari arus searah

  • Adapun cara memperbesar kapasitansi kapasitor atau kondensator dengan jalan:
  1. Menyusunnya berlapis-lapis.
  2. Memperluas permukaan variabel.
  3. Memakai bahan dengan daya tembus besar.
  • Berdasarkan kegunannya Kapasitor dapat dibedakan menjadi dua,yaitu :

1.Kapasitor tetap

2.Kapasitor variabel

C. Transformator

Transformator (trafo) adalah suatu peralatan tenaga listrik yang berfungsi untuk menyalurkan tenaga/daya listrik dari tegangan tinggi ke tegangan rendah atau sebaliknya (mentransformasikan tegangan) dan juga untuk menaikkan atau menurunkan tegangan bolak-balik (AC). Dalam operasi umumnya, trafo-trafo tenaga ditanahkan pada titik netralnya sesuai dengan kebutuhan untuk sistem pengamanan/proteksi, sebagai contoh transformator 150/70 kV ditanahkan secara langsung di sisi netral 150 kV, dan transformator 70/20 kV ditanahkan dengan tahanan di sisi netral 20 kV nya. Transformator yang telah diproduksi terlebih dahulu melalui pengujian sesuai standar yang telah ditetapkan. Transformator terdiri dari 3 komponen pokok yaitu: kumparan pertama (primer) yang bertindak sebagai input, kumparan kedua (skunder) yang bertindak sebagai output, dan inti besi yang berfungsi untuk memperkuat medan magnet yang dihasilkan.

§ Bentuk umum transformator(lambang transformator,bagian-bagian transformator dan bentuk transforator)

  • Prinsip Kerja Transformator

Prinsip kerja dari sebuah transformator adalah Ketika Kumparan primer dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik, perubahan arus listrik pada kumparan primer menimbulkan medan magnet yang berubah. Medan magnet yang berubah diperkuat oleh adanya inti besi dan dihantarkan inti besi ke kumparan sekunder, sehingga pada ujung-ujung kumparan sekunder akan timbul ggl induksi. Efek ini dinamakan induktansi timbal-balik (mutual inductance).

§ Berdasarkan perbandingan antara jumlah lilitan primer dan jumlah lilitan skunder transformator ada dua jenis yaitu:

  1. Transformator step up yaitu transformator yang mengubah tegangan bolak-balik rendah menjadi tinggi, transformator ini mempunyai jumlah lilitan kumparan sekunder lebih banyak daripada jumlah lilitan primer (Ns > Np).
  2. Transformator step down yaitu transformator yang mengubah tegangan bolak-balik tinggi menjadi rendah, transformator ini mempunyai jumlah lilitan kumparan primer lebih banyak daripada jumlah lilitan sekunder (Np > Ns).

Pada transformator (trafo) besarnya tegangan yang dikeluarkan oleh kumparan sekunder adalah:

  1. Sebanding dengan banyaknya lilitan sekunder (Vs ~ Ns).
  2. Sebanding dengan besarnya tegangan primer ( VS ~ VP).
  3. Berbanding terbalik dengan banyaknya lilitan primer
  • Penggunaan Transformator

Transformator (trafo) digunakan pada peralatan listrik terutama yang memerlukan perubahan atau penyesuaian besarnya tegangan bolak-balik. Misal radio memerlukan tegangan 12 volt padahal listrik dari PLN 220 volt, maka diperlukan transformator untuk mengubah tegangan listrik bolak-balik 220 volt menjadi tegangan listrik bolak-balik 12 volt. Contoh alat listrik yang memerlukan transformator adalah: TV, komputer, mesin foto kopi, gardu listrik dan sebagainya.

2.Komponen Aktif

D. Transistor

Transistor adalah komponen aktif yang menggunakan aliran electron sebagai prinsip kerjanya didalam bahan atau adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya. Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal yaitu daerah emitter, daerah basis dan daerah disebut kolektor, . Tegangan atau arus yang dipasang di satu terminalnya mengatur arus yang lebih besar yang melalui 2 terminal lainnya. Transistor adalah komponen yang sangat penting dalam dunia elektronik modern. Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier (penguat). Rangkaian analog melingkupi pengeras suara, sumber listrik stabil, dan penguat sinyal radio. Dalam rangkaian-rangkaian digital, transistor digunakan sebagai saklar berkecepatan tinggi. Beberapa transistor juga dapat dirangkai sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai logic gate, memori, dan komponen-komponen lainnya.

§ Bentuk dan lambang dari transistor

§ Dua buah tipe dari transistor yaitu :

a.Transistor bipolar

Adalah transistor yang memilki dua persambungan kutub atau konduksi utamanya menggunakan dua polaritas pembawa muatan,yaitu satu antara emitter dan basis, dan yang lain antara kolektor dan basis. Karena itu, arus listrik utama harus melewati 1 daerah atau lapisan pembatas dinamakan DEPLETION ZONE dan ketebalan lapisan ini dapat diatur dengan kecepatan tinggi dengan tujuan untuk mengatur aliran arus utama.

b.Transistor unipolar

Adalah transistor yang hanya memiliki satu buah persambungan kutub. Transistor unipolar adalah FET (Field Effect Transistor) yang terdiri dari JFET kanal N, JFET kanal P, MOSFET kanal N, dan MOSFET kanal P.cara kerja dari transistor unipolaradalah Dalam FET arus listrik utama mengalir dalam satu kanal konduksi sempit dengan Depletion Zone dikedua sisinya.(dibandingkan dengan transistor bipolar dimana daerah Basis memotong arah arus listrik utama). Dan ketebalan dari daerah perbatasan ini dapat dirubah dengan perubahan tegangan yang diberikan,untuk mengubah ketebalan kanal konduksi.

E. Dioda

Adalah komponen semiconductor yang terdiri dari dua buah elektroda yaitu katoda dan anoda.dioda terbuat dari bahan yang disebut PN Juntion yaitu suatu bahan campuran yang terdiri dari bahan positif (P type) dan bahan negative (N type). Bahan positif (P type) adalah bahan campuran yang terdiri dari Germanium atau Silikon dengan Aluminium yang mempunyai sifat kekurangan electron dan persifat positif. negative (N type) adalah bahan campuran yang terdiri dari Germanium atau Silikon dengan Fosfor yang mempunyai kelebihan electron dan bersifat negative.dioda hanya bisa dialiri arus DC saja,pada arah sebaliknya arus DC tidak akan mengalir.Struktur dioda terdiri atas plate yang diletakkan dalam posisi mengelilingi katoda sedangkan heater disisipkan di dalam katoda. Elektron pada katoda yang dipanaskan oleh heater akan bergerak dari katoda menuju plate. Pada dioda, arus listrik hanya dapat mengalir dari kutub Anoda ke kutub Katoda sedangkan arus yang mengalir dari Katoda akan ditahan oleh bahan katoda Dioda sebenarnya tidak menunjukkan kesearahan hidup-mati yang sempurna (benar-benar menghantar saat panjar maju dan menyumbat pada panjar mundur), tetapi mempunyai karakteristik listrik tegangan-arus taklinier kompleks yang bergantung pada teknologi yang digunakan dan kondisi penggunaan. Beberapa jenis dioda juga mempunyai fungsi yang tidak ditujukan untuk penggunaan penyearahan.

  • .bentuk dasar dan lambang dari dioda :

  • Beberapa fungsi dari dioda antara lain :

- Penyearah arus dan tegangan listrik.

- Pengamanan arus dan tegangan listrik.

- Pemblokir arus dan tegangan listrik.

- Sebagai modulator

- Sebagai pengendali frekuensi

- Sebagai indikator dan juga sebagai switch

  • jenis-jenis dioda

- Dioda zener adalah dioda yang mempunyai sifat bahwa tegangan terbaliknya sangat setabil padadaerah kerja reverse biasdiatas tegangan zener dioda ini akan menghantar listrik dua arah. Dioda zener ini dibedakan dari tegangan pembatasnya.kegunaan dari dioda ini adalah sebagai penstabil tegangan,pembatas tegangan,dll.

- Dioda LED adalah dioda yang dapat mengeluarkan cahaya bila dikenakan forward bias.dioda jenis ini banyak digunakan sebagai lampu indiikator,display,dll.

- Dioda foto adalah dioda yang menghasilkan arus listrik bila terkena cahaya,besarnya arus listrik tergantung dari besarnya cahaya yang masuk.

- Dioda kapasitansi varuabel adalah dioda yang memilki sifat bila dipasangkan menurut arah terbalik akan berperan sebagaikondensator.nilai kapasitansinya tergantung pada tegangan yang masuk.

- Dioda kontak titik adalah dioda yang digunakan untuk merubah frekuensi tinggi menjadi frekuensi rendah.

F. Termistor

Adalah alat atau komponen elektronika atau sensor elektonika yang dipakai untuk mengukur suhu ,dan memiliki daya hantar listriknya akan meningkat dengan naiknya suhu, Prinsip dasar dari termistor adalah perubahan nilai tahanan (atau hambatan atau werstan atau resistance) jika suhu atau temperatur yang mengenai termistor ini berubah. Termistor ini merupakan gabungan antara kata termo (suhu) dan resistor (alat pengukur tahanan). Waktu respon sebuah termistor tergantung pada jumlah bahan yang digunakan dan keadaan lingkungan.

G. Thyristor

Adalah disebut juga dengan scr(silicon contoroled rectifier) adalah suatu dioda yang menghantar bila diberikan arus gerbang(arus kemudi).arus gerbang ini diberikan hanya sekejap saja sudah cukup dan thyristor akan terus menghantar walaupun arus gerbang sudah tidak ada.thyristor ini akan bekerja atau menghantarkan arus listrik dari anoda ke katoda ,jika pada kaki gate di beri arus kearah katoda ,karena kaki gate harus diberikan tegangan positif terhadap katoda. Ada beberapa komponen yang termasuk thyristor antara lain PUT (programmable uni-junction transistor), UJT (uni-junction transistor ), GTO (gate turn off switch), photo SCR dan sebagainya.

§ Struktur Thyristor

Ciri-ciri utama dari sebuah thyristor adalah komponen yang terbuat dari bahan semiconductor silicon. Walaupun bahannya sama, tetapi struktur P-N junction yang dimilikinya lebih kompleks dibanding transistor bipolar atau MOS. Komponen thyristor lebih digunakan sebagai saklar (switch) ketimbang sebagai penguat arus atau tegangan seperti halnya transistor.

§ Struktur thyristor dibedakan menjadi 4 bagian :

1. struktur PNPN adalah struktur yang dapat dilihat sebagai dua buah struktur junction PNP dan NPN yang tersambung di tengah . Ini tidak lain adalah dua buah transistor PNP dan NPN yang tersambung pada masing-masing kolektor dan base.

2. struktur SCR adalah untuk membuat thyristor menjadi ON adalah dengan memberi arus trigger lapisan P yang dekat dengan katoda. Yaitu dengan membuat kaki gate pada thyristor PNPN. Karena letaknya yang dekat dengan katoda, bisa juga pin gate ini disebut pin gate katoda (cathode gate). Beginilah SCR dibuat.

3. struktur TRIAC, adalah thyristor yang uni-directional, karena ketika ON hanya bisa melewatkan arus satu arah saja yaitu dari anoda menuju katoda. Struktur TRIAC sebenarnya adalah sama dengan dua buah SCR yang arahnya bolak-balik dan kedua gate-nya disatukan. TRIAC bekerja mirip seperti SCR yang paralel bolak-balik, sehingga dapat melewatkan arus dua arah.

4. struktur DIAC termasuk keluarga thyristor, namun prinsip kerjanya membuat ia digolongkan sebagai thyristor. DIAC dibuat dengan struktur PNP mirip seperti transistor. Lapisan N pada transistor dibuat sangat tipis sehingga elektron dengan mudah dapat menyeberang menembus lapisan ini. Sedangkan pada DIAC, lapisan N di buat cukup tebal sehingga elektron cukup sukar untuk menembusnya. Struktur DIAC yang demikian dapat juga dipandang sebagai dua buah dioda PN dan NP, sehingga dalam beberapa literatur DIAC digolongkan sebagai dioda. Sukar dilewati oleh arus dua arah, DIAC memang dimaksudkan untuk tujuan ini. Hanya dengan tegangan breakdown tertentu barulah DIAC dapat menghantarkan arus. Arus yang dihantarkan tentu saja bisa bolak-balik dari anoda menuju katoda dan sebaliknya. Kurva karakteristik DIAC sama seperti TRIAC, tetapi yang hanya perlu diketahui adalah berapa tegangan breakdown-nya.

Kapasitor

Kapasitor adalah adalah suatu komponen elektronika yang dapat menyimpan dan melepaskan energi listrik atau muatan listrik di dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan ketidak seimbangan internal dari muatan listrik. Besarnya kapasitas dari kondensator dinyatakan dengan satuan farad (F) dan notasinya ditulis dengan huruf capital C. Struktur sebuah kapasitor terbuat dari 2 buah plat metal yang dipisahkan oleh suatu bahan dielektrik. Bahan-bahan dielektrik yang umum dikenal misalnya udara vakum, keramik, gelas dan lain-lain. Jika kedua ujung plat metal diberi tegangan listrik, maka muatan-muatan positif akan mengumpul pada salah satu kaki (elektroda) metalnya dan pada saat yang sama muatan-muatan negatif terkumpul pada ujung metal yang satu lagi. Muatan positif tidak dapat mengalir menuju ujung kutup negatif dan sebaliknya muatan negatif tidak bisa menuju ke ujung kutup positif, karena terpisah oleh bahan dielektrik yang non-konduktif. Muatan elektrik ini “tersimpan” selama tidak ada konduksi pada ujung-ujung kakinya. Di alam bebas, phenomena kapasitor ini terjadi pada saat terkumpulnya muatan-muatan positif dan negatif di awan. Jika kita menghubungkan kapasitor pada sumber tegangan konstan maka tidak ada arus yang mengalir pada komponen tersebut. Dalam hal ini, kapasitor tersebut berperan sebagai isolator ideal. Sebaliknya, jika sumber tegangan tersebut berubah terhadap waktu, kapasitor tersebut akan dialiri arus listrik. Makin cepat laju perubahan tegangan tersebut maka makin besar arus yang mengalir pada kapasitor. Selain itu, makin besar kapasitansi maka arus tersebut juga makin besar.

awan. Prinsip kapasitor

Gambar 1 : prinsip dasar kapasitor

  • Symbol dan gambar dari kapasitor

  • Beberapa fungsi kapasitor dalam rangkaian elektronik antara lain :

- Sebagai filter dalam rangkaian power supplay.

- Sebagai kopling antara rangkaian yang satu dengan yang lain (pada rangkaian power supplay)

- Menghilangkan bounching(loncatan api) bila dipasang pada saklar

- Sebagai pembangkit frekuensi dalam rangkaian antena

- Meratakan fluktansi dari keluaran catu daya dalam radio dan televisi.

- Sebagai pemisahan arus bolak-balik dari arus searah.

- Sebagai alat pelengkap cahaya pada lampu blitz

Kapasitor terdiri dari beberapa tipe, tergantung dari bahan dielektriknya. Untuk lebih sederhana dapat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu kapasitor electrostatic, electrolytic dan electrochemical.

A. Kapasitor Electrostatic

Kapasitor electrostatic adalah kelompok kapasitor yang dibuat dengan bahan dielektrik dari keramik, film dan mika. Keramik dan mika adalah bahan yang popular serta murah untuk membuat kapasitor yang kapasitansinya kecil. Tersedia dari besaran pF sampai beberapa uF, yang biasanya untuk aplikasi rangkaian yang berkenaan dengan frekuensi tinggi. Termasuk kelompok bahan dielektrik film adalah bahan-bahan material seperti polyester (polyethylene terephthalate atau dikenal dengan sebutan mylar), polystyrene, polyprophylene, polycarbonate, metalized paper dan lainnya.

B. Kapasitor Electrolytic

Kelompok kapasitor electrolytic terdiri dari kapasitor-kapasitor yang bahan dielektriknya adalah lapisan metal-oksida. Umumnya kapasitor yang termasuk kelompok ini adalah kapasitor polar dengan tanda + dan - di badannya. Mengapa kapasitor ini dapat memiliki polaritas, adalah karena proses pembuatannya menggunakan elektrolisa sehingga terbentuk kutup positif anoda dan kutup negatif katoda.

C. Kapasitor Electrochemical

Satu jenis kapasitor lain adalah kapasitor electrochemical. Termasuk kapasitor jenis ini adalah batere dan accu. Pada kenyataanya batere dan accu adalah kapasitor yang sangat baik, karena memiliki kapasitansi yang besar dan arus bocor (leakage current) yang sangat kecil. Tipe kapasitor jenis ini juga masih dalam pengembangan untuk mendapatkan kapasitansi yang besar namun kecil dan ringan, misalnya untuk applikasi mobil elektrik dan telepon selular.

Jenis – jenis Kapasitor

Bentuknya ada yang bulat tipis, ada yang persegi empat berwarna merah, hijau, coklat dan lain-lain. Dalam pemasangan di papan rangkaian (PCB), boleh dibolak-balik karena tidak mempunyai kaki positif dan negatif. Mempunyai kapasitas mulai dari beberapa piko Farad sampai dengan ratusan Nano Farad (nF). Dengan tegangan kerja maksimal 25 volt sampai 100 volt, tetapi ada juga yang sampai ribuan volt.

§ Kapasitor polyester

Pada dasarnya sama saja dengan kondensator keramik begitu juga cara menghitung nilainya. Bentuknya persegi empat seperti permen. Biasanya mempunyai warna merah, hijau, coklat dan sebagainya.

§ Kapasitor kertas

Kondensator kertas ini sering disebut juga kondensator padder.terdiri dari dua lembar kertas timah panjang yang berfungsi sebagai keping-keping konduktor.

§ Kapasitor elektrolit atau Electrolytic Condenser (sering disingkat Elco)

adalah kondensator yang terdiri dari dua lembar almunium(sebagai keping konduktor) dan almunium osida yang diproses secara kimia sebagai bahan penyekat.biasanya berbentuk tabung, mempunyai dua kutub kaki berpolaritas positif dan negatif, ditandai oleh kaki yang panjang positif sedangkan yang pendek negatif atau yang dekat tanda minus ( - ) adalah kaki negatif. Nilai kapasitasnya dari 0,47 µF (mikroFarad) sampai ribuan mikroFarad dengan voltase kerja dari beberapa volt hingga ribuan volt.

§ Kapasitor variabel

adalah jenis kapasitor yang memiliki nilai kapasitansi yang dapat diubah-ubah. Kondensator ini dapat berubah kapasitasnya karena secara fisik mempunyai poros yang dapat diputar dengan menggunakan obeng.kapasitor ini memiliki dua kumpulan keeping-keping logam sejajar(sebagai keping konduktor)yang dipisahkan oleh udara(udara sebagai bahan dielektrik).biasanya digunakan untuk memilih frekuensi gelombang pada radio penerima.

§ Kapasitor trimer

Adalah kapasitor yang kapasitansinya dapat diubah-ubah dengan cara memutar porosnya dengan obeng.kapasitor trimer berfungsi untuk menepatkan pemilihan gelombang frekuensi. Kapasitor trimer mempunyai kapasitas dibawah 100 pF (pikoFarad). Kerusakan umumnya terjadi jika:Korsleting dan Setengah korsleting (penangkapan gelombang pemancar menjadi tidak normal).

Adapun cara memperbesar kapasitansi kapasitor atau kondensator dengan jalan:

    1. Menyusunnya berlapis-lapis.
    2. Memperluas permukaan variabel.
    3. Memakai bahan dengan daya tembus besar.

Membaca Kapasitansi

Kapasitas adalah ukuran kemampuan /daya tampung kapasitor untuk menyimpan muatan listrik untuk beda potensial yang diberikan.dielektrik adalah suatu bahan isolasi seperti kertas ,kaca,pelastik.ketika sebuah dielektrik disiapkan dalam ruangan antara keeping-keping sebuah kapasitor akan meningkat. Pada kapasitor yang berukuran besar, nilai kapasitansi umumnya ditulis dengan angka yang jelas. Lengkap dengan nilai tegangan maksimum dan polaritasnya. Misalnya pada kapasitor elco dengan jelas tertulis kapasitansinya sebesar 22uF/25v. Kapasitor yang ukuran fisiknya mungil dan kecil biasanya hanya bertuliskan 2 (dua) atau 3 (tiga) angka saja. Jika hanya ada dua angka satuannya adalah pF (pico farads). Sebagai contoh, kapasitor yang bertuliskan dua angka 47, maka kapasitansi kapasitor tersebut adalah 47 pF. Jika ada 3 digit, angka pertama dan kedua menunjukkan nilai nominal, sedangkan angka ke-3 adalah faktor pengali. Faktor pengali sesuai dengan angka nominalnya, berturut-turut 1 = 10, 2 = 100, 3 = 1.000, 4 = 10.000 dan seterusnya.

Tegangan Kerja (working voltage)

Tegangan kerja adalah tegangan maksimum yang diijinkan sehingga kapasitor masih dapat bekerja dengan baik. Para elektro- mania barangkali pernah mengalami kapasitor yang meledak karena kelebihan tegangan. Misalnya kapasitor 10uF 25V, maka tegangan yang bisa diberikan tidak boleh melebihi 25 volt dc. Umumnya kapasitor-kapasitor polar bekerja pada tegangan DC dan kapasitor non-polar bekerja pada tegangan AC.

Capasitor Bank


Proses Kerja Kapasitor Bank

Kapasitor yang akan digunakan untuk meperbesar pf dipasang paralel dengan rangkaian beban. Bila rangkaian itu diberi tegangan maka elektron akan mengalir masuk ke kapasitor. Pada saat kapasitor penuh dengan muatan elektron maka tegangan akan berubah. Kemudian elektron akan ke luar dari kapasitor dan mengalir ke dalam rangkaian yang memerlukannya dengan demikian pada saaat itu kapasitor membangkitkan daya reaktif. Bila tegangan yang berubah itu kembali normal (tetap) maka kapasitor akan menyimpan kembali elektron. Pada saat kapasitor mengeluarkan elektron (Ic) berarti sama juga kapasitor menyuplai daya treaktif ke beban. Keran beban bersifat induktif (+) sedangkan daya reaktif bersifat kapasitor (-) akibatnya daya reaktif yang berlaku menjadi kecil.

Pemasangan Kapasitor Bank

Kapasitor yang akan digunakan untuk memperkecil atau memperbaiki pf penempatannya ada dua cara :
1. Terpusat kapasitor ditempatkan pada:
a. Sisi primer dan sekunder transformator
b. Pada bus pusat pengontrol
2. Cara terbatas kapasitor ditempatkan
a. Feeder kecil
b. Pada rangkaian cabang
c. Langsung pada beban

Perawatan Kapasitor

Kapasitor yang digunakan untuk memperbaiki pf supaya tahan lama tentunya harus dirawat secara teratur. Dalam perawatan itu perhatian harus dilakukan pada tempat yang lembab yang tidak terlindungi dari debu dan kotoran. Sebelum melakukan pemeriksaan pastikan bahwa kapasitor tidak terhubung lagi dengan sumber. Kemudian karena kapasitor ini masih mengandung muatan berarti masih ada arus/tegangan listrik maka kapasitor itu harus dihubung singkatkan supaya muatannya hilang.Adapun jenis pemeriksaan yang harus dilakukan meliputi :
• Pemeriksaan kebocoran
• Pemeriksaan kabel dan penyangga kapasitor
• Pemeriksaan isolator

Daftar Pustaka :

- http://www.electroniclab.com/index.php?option=com_content&view=article&id=9:kapasitor-&catid=6:elkadasar&Itemid=7

- Erlangga fisika,martien kanginan 2000

- http://aryanto.blog.uns.ac.id/2009/10/07/pemanfaatan-komponen-elektronika-dalam-kehidupan-sehari-hari/

- http://devisiumum.blogspot.com/2009/03/cara-kerja-kapasitor.html

- http://id.wikipedia.org/wiki/Elektronika

- elektronika-elektronika.blogspot.com

- http://abhe-net.blogspot.com/2007/09/komponen-aktif-elektronika.html

- http://www.geocities.com/tube_theory/Dioda.htm

- http://tauvixzz.blogspot.com/2009/04/transistor-bipolar-dan-unipolar.html

- http://bank-je.com/info-pln-ilmu-listrik/transistor-komponen-aktif-elektonika/

- http://www.electroniclab.com/index.php?option=com_content&view=article&id=12:thyristor&catid=6:elkadasar&Itemid=7

Nama : Indra Dwi Joko saputro

NDaBleX Gank 90